Poster film Kabut Berduri. Doc. Dektif

Kabut Berduri adalah film thriller kriminal Indonesia yang dirilis pada 1 Agustus 2024 dan disutradarai oleh Edwin yang sebelumnya dikenal lewat karya-karya seperti Posesif (2017) dan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021). Film Indonesia ini menampilkan Putri Marino sebagai pemeran utama didukung oleh Lukman Sardi, Yoga Pratama, dan Yudi Ahmad Tajudin. Produksi ini melibatkan aktor dan kru lokal, menambah keaslian dan kedalaman budaya dalam film. Cerita ini berfokus pada investigasi serangkaian pembunuhan berantai di perbatasan Indonesia-Malaysia dengan latar belakang budaya dan misteri yang kental. Film ini menyajikan cerita yang penuh kehangatan dan menjadi pilihan baru yang menyegarkan di tengah maraknya genre horor dalam industri perfilman Indonesia belakangan ini.

Alur Film

Sanja Arunika (Putri Marino) adalah seorang Inspektur Polisi Dua (Ipda) yang bertugas di Jakarta. Dia dikenal sebagai detektif berbakat namun menyimpan trauma masa lalu yang belum terselesaikan. Saat menjalankan misi tersebut, Sanja harus menghadapi luka lama yang belum sepenuhnya pulih. Namun sebagai seorang detektif, dia tetap fokus menjalankan tugasnya untuk mengungkap kasus pembunuhan berantai dan menemukan pelakunya. Suatu hari Sanja ditugaskan untuk menyelidiki serangkaian pembunuhan berantai yang terjadi di perbatasan Indonesia-Malaysia, tepatnya di pedalaman hutan Kalimantan. Wilayah ini dikenal dengan kabut tebal yang menyelimuti hutan menambah aura misteri dan bahaya.

Setibanya di Kalimantan, Sanja bekerja sama dengan dua polisi lokal yaitu Panca Nugraha (Lukman Sardi), seorang perwira senior yang bijaksana namun penuh rahasia, dan Thomas (Yoga Pratama) polisi muda yang energik dan idealis. Mereka bertiga berusaha mengungkap identitas pelaku di tengah keterbatasan sumber daya dan kompleksitas budaya setempat.

Selama penyelidikan, Sanja menemukan bahwa korban-korban pembunuhan memiliki pola tertentu yang mengarah pada ritual tradisional. Hal ini membuatnya harus memahami adat dan kepercayaan lokal untuk menemukan petunjuk lebih lanjut. Sanja juga bertemu dengan Bujang (Yudi Ahmad Tajudin), seorang pendatang misterius yang telah lama menetap di daerah tersebut dan dianggap sebagai penjaga tradisi oleh penduduk setempat. Interaksi dengan Bujang membuka wawasan Sanja tentang kompleksitas budaya dan sejarah daerah perbatasan.

Di sisi lain, Sanja harus menghadapi trauma masa lalunya yang terus menghantui. Setiap petunjuk yang ditemukan seolah menggiringnya kembali pada kenangan kelam yang berusaha dia lupakan. Hal ini menambah beban emosional dalam menjalankan tugasnya sebagai penegak hukum.

Penyelidikan mencapai puncaknya ketika Sanja dan timnya menemukan keterkaitan antara pembunuhan berantai dengan konflik lahan yang melibatkan perusahaan besar dan masyarakat adat. Mereka menyadari bahwa pelaku bukan hanya satu individu, melainkan jaringan yang memiliki kepentingan tertentu. Sanja harus berpacu dengan waktu untuk mencegah korban berikutnya, sambil menghadapi ancaman terhadap dirinya sendiri.

Dalam konfrontasi terakhir, terungkap bahwa Panca Nugraha ternyata terlibat dalam jaringan tersebut. Motivasinya didorong oleh dendam pribadi dan keuntungan materi. Sanja dengan bantuan Thomas dan Bujang, berhasil mengungkap kejahatan ini dan membawa para pelaku ke pengadilan. Namun kemenangan ini harus dibayar mahal dengan pengorbanan dan luka baru yang menambah kompleksitas kehidupan Sanja.

Publik

Setelah dirilis, Kabut Berduri mendapatkan pujian dari kritikus dan penonton atas alur cerita yang mendalam, sinematografi yang memukau dan penampilan kuat para aktornya. Film ini berhasil menciptakan atmosfer tegang dan misterius yang membuat penonton terpaku hingga akhir. Pada Festival Film Indonesia 2024, Kabut Berduri menerima dua belas nominasi, termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik untuk Edwin, dan Aktor Terbaik untuk Yoga Pratama. Film ini memenangkan penghargaan untuk Efek Visual Terbaik, Tata Artistik Terbaik, dan Tata Rias Terbaik.

Kesimpulan

Kabut Berduri adalah film yang berhasil menggabungkan elemen thriller kriminal dengan kedalaman karakter dan latar budaya yang kaya. Melalui perjalanan Sanja Arunika dalam mengungkap misteri di perbatasan, penonton diajak merenungkan kompleksitas moral, budaya, dan emosional yang dihadapi individu dalam mencari kebenaran. Film ini tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan tentang kehidupan di daerah perbatasan dan tantangan yang dihadapi oleh mereka yang berusaha menegakkan keadilan di tengah kabut misteri dan duri kehidupan.