Rumah Masa Depan adalah film drama keluarga Indonesia yang dirilis pada 7 Desember 2023. Disutradarai oleh Danial Rifki. Film ini dibintangi oleh Fedi Nuril sebagai Sukri, Laura Basuki sebagai Surti, dan Widyawati Sophiaan sebagai Ibu Sukri.
Rumah Masa Depan adalah film yang mengangkat tema keluarga dengan latar era 1980-an di pedesaan Jawa Barat. Film Indonesia ini adalah adaptasi dari serial televisi legendaris Indonesia yang dulu tayang di TVRI memberikan nostalgia bagi generasi sebelumnya sekaligus memperkenalkan nilai-nilai keluarga kepada generasi muda.
Alur Film
Kisah bermula dari Sukri (diperankan oleh Fedi Nuril) dan Surti (Laura Basuki), pasangan suami-istri yang tinggal di Jakarta bersama dua anak mereka yaitu Bayu dan Gerhana. Keluarga kecil ini menjalani kehidupan sederhana di ibu kota. Namun kehidupan mereka berubah ketika Sukri menerima kabar duka bahwa ayahnya meninggal dunia di kampung halaman Cibeureum sebuah desa di pedalaman Jawa Barat. Tanpa pikir panjang Sukri dan keluarganya memutuskan untuk kembali ke kampung halaman untuk menghadiri pemakaman.
Di Cibeureum Surti menghadapi situasi yang tidak nyaman sejak awal kedatangannya. Ibu mertua Sukri, Bu Kokom (Widyawati Sophiaan) memperlihatkan ketidaksukaannya pada menantunya. Dia bahkan menolak berjabat tangan dengan Surti dan membuang teh yang disajikan oleh menantunya. Hal ini membuat Surti merasa tidak diterima meskipun dia tetap mencoba untuk bersikap sopan dan menunjukkan niat baiknya. Ketegangan ini dipicu oleh prasangka Bu Kokom bahwa Surti memiliki motif tersembunyi terkait harta warisan keluarga. Bu Kokom juga membawa trauma masa lalu yang membuatnya lebih protektif terhadap aset keluarga.
Setelah prosesi pemakaman selesai, keluarga Sukri bersiap untuk kembali ke Jakarta. Namun sebuah kabar mengejutkan membuat mereka harus tinggal lebih lama di Cibeureum. Bu Kokom terlibat dalam kasus kriminal yang membawanya ke kantor polisi untuk diperiksa. Sukri sebagai anak laki-laki satu-satunya merasa bertanggung jawab untuk mendampingi ibunya. Sukri memutuskan untuk menetap sementara di kampung halamannya meskipun keputusan ini memicu dilema dalam keluarga kecilnya.
Surti yang merasa dirinya terus ditolak, mencoba menjembatani hubungan dengan Bu Kokom. Dia berusaha membantu menyelesaikan masalah hukum yang dihadapi oleh ibu mertuanya, meskipun sering kali usahanya tidak dihargai. Konflik antara Surti dan Bu Kokom menjadi sorotan utama dalam cerita ini. Perlahan-lahan rahasia masa lalu terungkap. Bu Kokom ternyata memiliki alasan mendalam untuk merasa curiga dan tidak percaya pada Surti. Hal ini berakar pada pengalaman buruk yang dia alami dengan seseorang di masa lalunya.
Di sisi lain kehidupan anak-anak Sukri dan Surti yaitu Bayu dan Gerhana, menjadi semakin menarik. Mereka mulai menikmati kehidupan di desa, berteman dengan anak-anak lokal seperti Cempaka dan Sangaji. Kehidupan pedesaan yang penuh dengan kehangatan, permainan tradisional, dan petualangan kecil membuat Bayu dan Gerhana enggan kembali ke Jakarta. Mereka menemukan kebahagiaan sederhana di desa yang berbeda jauh dari kehidupan sibuk di kota.
Dinamika ini menambah lapisan konflik dalam cerita. Sukri harus berada di tengah-tengah perselisihan antara ibunya dan istrinya, sambil mencoba menjaga keutuhan keluarganya. Dia juga harus membuat keputusan sulit tentang masa depan mereka. Apakah akan kembali ke Jakarta atau menetap di Cibeureum demi menjaga keluarganya tetap utuh.
Pesan
Film ini menyajikan drama keluarga yang kaya akan nilai-nilai kekeluargaan seperti pentingnya pengertian, komunikasi, dan saling menghormati. Selain itu humor-humor ringan di dalam film ini menjadi bumbu yang menyegarkan, memberikan momen-momen yang menghibur di tengah cerita yang penuh emosi. Setting pedesaan tahun 1980-an juga memberikan keindahan visual yang membawa penonton masuk ke suasana nostalgia.
Akhir cerita dari Rumah Masa Depan memberikan pesan mendalam tentang pentingnya memaafkan, memahami, dan menerima perbedaan. Hubungan Surti dan Bu Kokom yang semula penuh ketegangan akhirnya menemukan titik terang, menunjukkan bahwa keluarga adalah tempat untuk belajar saling menerima dan mendukung.
Dengan akting para pemain yang memukau, Rumah Masa Depan berhasil menjadi film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan refleksi tentang arti keluarga dan rumah. Film ini cocok ditonton bersama keluarga, baik oleh generasi muda maupun yang ingin bernostalgia dengan serial TV legendaris yang menjadi inspirasinya. Secara keseluruhan, Rumah Masa Depan mengajak penonton untuk merenungkan arti keluarga dan pentingnya menjaga hubungan harmonis di tengah berbagai cobaan.