Sinopsis Film The Haunting at Saint Joseph’s (2023)
Dr. Lily Khan, yang diperankan oleh Tal Hymans, tampaknya menjalani kehidupan yang makmur. Ia dan kekasihnya, Kit (Alec Snow), akan pindah ke London untuk bekerja di salah satu rumah sakit anak-anak terbaik di negara itu. Apa yang lebih diperlukan? Bagaimana dengan mengadakan pesta perpisahan yang menyenangkan bersama teman-teman Anda di wisma tamu atau gereja di St. Joseph yang dikatakan berhantu?
Sejak awal, Sutradara Jon Cohen mengisyaratkan bahwa kondisi penginapan tidak ideal. Jika bukan pemilik pub yang berbicara tentang kejadian hantu atau poster Orang Hilang yang tersebar di mana-mana, itu adalah prolog di mana beberapa biarawati pembunuh mengikat dan menyiksa seorang penduduk desa. Ketika para biarawati berubah dari baik hati menjadi jahat, ini menunjukkan bahwa St. Joseph tampaknya memiliki kendali atas mereka yang tinggal di rumahnya. ]
Kedua saudara kandung itu memiliki hubungan yang dekat karena kehilangan orang tua mereka pada awal mereka, tetapi Rachel tampak lebih dari sekadar skeptis terhadap Lily. Sebagian dari kegelisahan ini berfokus pada keyakinan Islam Lily, yang terus menjadi tema di seluruh film.
Alur Cerita Film The Haunting at Saint Joseph’s (2023)
Hanya Jess (Elke Hinrichsen), teman dekat Lily, tahu bahwa masuknya Lily ke Islam adalah cara untuk menebus kesalahannya sebagai remaja yang suka memberontak di masa lalu. Itu sebabnya Kit tidak menegur saudara perempuannya atas komentarnya, yang membuat penonton semakin frustrasi.
Selama akhir pekan mereka, Rachel menjadi lebih pendendam. Sementara itu, Lily mulai merasa tertarik pada hantu apa pun yang berkeliaran di wisma tamu, yang tampaknya merupakan indikasi kematian teman-temannya. Cohen tidak melebih-lebihkan masalah ini; dia memilih untuk tetap tidak jelas tentang apa yang akan terjadi pada malam hari.
Review Film The Haunting at Saint Joseph’s (2023)
Ketika para sahabat mulai mengolok-olok satu sama lain di babak terakhir, hal ini menjadi sangat jelas. Itu sebabnya saya benar-benar menikmati melihat orang-orang ini akhirnya mencabik-cabik satu sama lain. Saya melakukannya dari perspektif voyeuristik. Lily tampaknya tidak bisa menahan diri untuk tidak mengatakan sesuatu yang menyakitkan dan berprasangka buruk.Ā Ada cukup banyak pertanyaan untuk membuat penonton menebak sampai akhir, bahkan ketika semuanya sudah jelas.
Karena tidak ada adegan menegangkan dalam film horor hardcore, mereka yang menyukainya mungkin kecewa. Namun, cara Cohen melihat genre ini secara terbuka menunjukkan bahwa sang sutradara menggunakan metafora yang akan menyenangkan mereka yang mencarikannya.