Film Kaka Boss adalah film drama komedi Indonesia mengangkat kisah tentang kehidupan orang Batak, Kaka Boss justru berfokus pada cerita dari masyarakat Indonesia Timur. Arie Kriting dengan cermat menggambarkan yang sering melekat pada orang Indonesia Timur seperti keahlian bernyanyi, menari, dan kecenderungan dianggap sebagai tukang pukul.
Komedian Indonesia Arie Kriting debut sebagai sutradara dan penulis skenario melalui film komedi Kaka Boss. Film ini diproduksi oleh Imajinari, sudah mulai rilis di 17 Agustus 2024 tepat dengan HUT RI. Dalam penggarapan film ini, Arie Kriting bekerja sama dengan Kristo Immanuel sebagai co-sutradara. Selain itu Arif Brata turut berperan sebagai konsultan komedi, sementara Ernest Prakasa dan Dipa Andika bertindak sebagai produser.
Alur Film
Ferdinand Omakare alias Kaka Boss (diperankan oleh Godfred Orindeod) adalah seorang perantau dari Indonesia Timur yang sukses membangun perusahaan jasa penagih utang dan pengawal di Jakarta. Dengan reputasi yang ditakuti, Kaka Boss menjalankan bisnisnya dengan tegas dan tanpa kompromi. Dia tinggal bersama istrinya bernama Marta (Putri Nere) dan putri tunggalnya bernama Angel (Glory Hillary).
Angel yang duduk di bangku sekolah menengah sering merasa malu dengan profesi ayahnya. Teman-temannya kerap mengejek dan menjauhinya karena pekerjaan Kaka Boss yang dianggap sebagai preman. Hal ini membuat Angel merasa rendah diri dan menjauh dari lingkungan sosialnya. Dia berharap ayahnya memiliki pekerjaan yang lebih terhormat di mata masyarakat.
Menyadari perasaan putrinya, Kaka Boss memutuskan untuk mengubah hidupnya. Dia memilih meninggalkan bisnis penagihan utang dan mencoba peruntungan sebagai penyanyi dengan harapan Angel akan bangga dan diterima di lingkungannya. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak termasuk rekan-rekan kerjanya dan keluarganya sendiri.
Untuk mewujudkan mimpinya, Kaka Boss mendatangi Alan (Ernest Prakasa) seorang produser musik yang dikenal di industri. Alan awalnya ragu dengan kemampuan Kaka Boss, terutama setelah mendengar suaranya yang jauh dari standar penyanyi profesional. Namun karena kharisma dan ketegasan Kaka Boss, Alan setuju untuk membantunya.
Kaka Boss mulai menjalani serangkaian latihan vokal di bawah bimbingan Nowela (Nowela Elizabeth Auparay) pelatih vokal di studio Alan. Proses ini tidak mudah, Kaka Boss harus beradaptasi dengan dunia yang sama sekali baru baginya. Sikap keras dan tegas yang biasa dia terapkan dalam bisnisnya harus diubah menjadi kelembutan dan ekspresi seni dalam bernyanyi.
Meskipun Kaka Boss berusaha keras untuk berubah demi Angel, hubungan mereka tidak serta-merta membaik. Angel merasa canggung dengan perubahan drastis ayahnya dan meragukan ketulusannya. Dia khawatir bahwa keputusan Kaka Boss hanya akan membuatnya menjadi bahan ejekan baru di sekolah. Konflik ini memuncak ketika Angel secara terang-terangan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pilihan ayahnya.
Setelah melalui berbagai rintangan, tibalah saatnya Kaka Boss tampil di depan umum untuk pertama kalinya. Dengan dukungan Alan dan timnya, Kaka Boss naik ke panggung dengan penuh percaya diri. Angel yang awalnya enggan hadir, akhirnya memutuskan untuk datang dan melihat langsung usaha ayahnya.
Penampilan Kaka Boss meskipun tidak sempurna, berhasil menyentuh hati penonton. Kejujuran dan ketulusannya dalam bernyanyi membuat banyak orang terharu. Angel yang menyaksikan dari bangku penonton, akhirnya menyadari besarnya pengorbanan ayahnya demi dirinya. Dia merasa bangga dan memutuskan untuk mendukung penuh pilihan ayahnya.
Setelah penampilan tersebut, hubungan Kaka Boss dan Angel membaik. Mereka saling memahami dan menghargai usaha satu sama lain. Kaka Boss melanjutkan karier barunya di dunia musik dengan semangat, sementara Angel kembali percaya diri di sekolahnya. Keluarga mereka menemukan kebahagiaan baru melalui perubahan dan penerimaan.
Kesimpulan Dari Alur Film
Kaka Boss adalah film yang menggabungkan elemen komedi dan drama dengan latar belakang budaya Indonesia Timur. Sutradara Arie Kriting berhasil menghadirkan cerita yang menyentuh tentang hubungan ayah dan anak, serta perjuangan seseorang untuk berubah demi orang yang dicintainya. Film ini juga menampilkan keindahan budaya Indonesia Timur melalui bahasa, pakaian, dan musik yang ditampilkan sepanjang cerita.